Rabu, 29 Mei 2013

Cara Kerja Protokol Routing



a)      RIP
Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing yang digunakan dalam lokal dan wide area network. Karena itu RIP diklasifikasikan sebagai interior gateway protocol (IGP). RIP menggunakan routing vektor jarak-algoritma.
Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol sejak telah diperpanjang beberapa kali,  mengakibatkan RIP Version 2 (RFC 2453). RIP dan RIP v2 digunakan untuk saat ini . RIP dan RIP V2 dibuat lebih maju oleh teknik seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan OSI protokol IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP generasi berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC 2080 (1997).

Cara Kerja RIP
·            Host mendengar pada alamat broadcast jika ada update routing dari gateway.
·            Host akan memeriksa terlebih dahulu routing table lokal jika menerima update routing .
·            Jika rute belum ada, informasi segera dimasukkan ke routing table .
·            Jika rute sudah ada, metric yang terkecil akan diambil sebagai acuan.
·            Rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak ada update dari gateway tersebut dalam waktu tertentu.
·            Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update routing pada alamat broadcast di setiap network yang terhubung.

b)     OSPF
Open Shortest Path First (OSPF) adalah protokol routing yang dipergunakan dalam Internet Protocol (IP) jaringan. Ini adalah link-state routing protocol dan juga sebagai kelompok interior gateway protokol, yang beroperasi dalam satu sistem otonom (AS).
Didefinisikan sebagai OSPF Versi 2 dalam RFC 2328 (1998)  untuk IPv4. The update untuk IPv6 ditetapkan  sebagai OSPF Versi 3 dalam RFC 5340 (2008).  OSPF adalah mungkin yang paling banyak digunakan interior gateway protocol (IGP) di perusahaan besar jaringan; IS-IS, lain routing link-state protokol, dan ini lebih sering terjadi pada jaringan penyedia layanan besar.
Yang paling banyak digunakan protokol eksterior gateway adalah Border Gateway Protocol (BGP), routing utama antara sistem-sistem otonom di Internet.

Cara kerja OSPF
OSPF harus membentuk hubungan dulu dengan router tetangganya untuk dapat saling berkomunikasi seputar informasi routing. Untuk membentuk sebuah hubungan dengan router tetangganya, OSPF mengandalkan Hello protocol.
Namun uniknya cara kerja Hello protocol pada OSPF berbeda-beda pada setiap jenis media. Ada beberapa jenis media yang dapat meneruskan informasi OSPF, masing-masing memiliki karakteristik sendiri,  sehingga OSPF pun bekerja mengikuti karakteristik mereka. Media tersebut adalah sebagai berikut:
·               Broadcast Multiaccess
Media jenis ini adalah media yang banyak terdapat dalam jaringan lokal atau LAN seperti misalnya ethernet, FDDI, dan token ring. Dalam kondisi media seperti ini, OSPF akan mengirimkan traffic multicast dalam pencarian router-router neighbour-nya.
·                     Point-to-Point
Teknologi Point-to-Point digunakan pada kondisi di mana hanya ada satu router lain yang terkoneksi langsung dengan sebuah perangkat router.
·                     Point-to-Multipoint
Media jenis ini adalah media yang memiliki satu interface yang menghubungkannya dengan banyak tujuan. Pada jaringan jenis ini, traffic OSPF juga dikirimkan menggunakan alamat IP multicast.
·                     Nonbroadcast Multiaccess (NBMA)
Media berjenis Nonbroadcast multi-access ini secara fisik merupakan sebuah serial line biasa yang sering ditemui pada media jenis Point-to-Point. Namun secara faktanya, media ini dapat menyediakan koneksi ke banyak tujuan, tidak hanya ke satu titik saja.




c)      IGRP
Interior Gateway routing Protocol atau yang biasa dikenal dengan sebutan IGRP merupakan suatu protokol jaringan kepemilikan yang mengembangkan sistem Cisco yang dirancang pada sistem otonomi untuk menyediakan suatu alternatif RIP (Routing Information Protocol).
IGRP merupakan suatu penjaluran jarak antara vektor protokol, bahwa masing-masing penjaluran bertugas untuk mengirimkan semua atau sebagian dari isi table penjaluran dalam penjaluran pesan untuk memperbaharui pada waktu tertentu untuk masing-masing penjaluran. Penjaluran memilih alur yang terbaik antara sumber dan tujuan.
Untuk menyediakan fleksibilitas tambahan, IGRP mengijinkan untuk melakukan penjaluran multipath. Bentuk garis equal bandwidth dapat menjalankan arus lalu lintas dalam round robin, dengan melakukan peralihan secara otomatis kepada garis kedua jika sampai garis ke satu turun.

Cara Kerja IGRP
Masing-masing penjaluran secara rutin mengirimkan masing-masing jaringan lokal kepada suatu pesan yang berisi salinan tabel penjaluran dari tabel lainnya. Pesan ini berisi tentang biaya-biaya dan jaringan yang akan dicapai untuk menjangkau masing-masing jaringan tersebut. Penerima pesan penjaluran dapat menjangkau semua jaringan didalam pesan sepanjang penjaluran yang bisa digunakan untuk mengirimkan pesan.
Kemudian setelah melalui proses pembaharuan IGRP kemudian menjadi EIGRP (Enhanced IGRP), persamaannya adalah IGRP dan EIGRP sama-sama kompatibel dan antara router-router yang menjalankan EIGRP dan IGRP dengan autonomous system yang sama akan langsung otomatis terdistribusi.

d)     EIGP
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai propritary protocol pada cisco. Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router cisco saja.
Bagaimana bila router cisco digunakan dengan router lain spt Juniper, Hwawei, dll menggunakan EIGRP. Seperti saya bilang diatas,  EIGRP hanya bisa digunakan sesama router cisco saja. EIGRP ini sangat cocok digunakan utk midsize dan large company.
Karena banyak sekali fasilitas-fasilitas yang diberikan pada protocol ini. Hal-hal dasar yang perlu diketahui EIGRP sering disebut juga hybrid-distance-vector routing protocol, karena EIGRP ini terdapat dua tipe routing protocol yang digunakan, yaitu:
§   distance vector, dan
§   link state.
EIGRP ini pengembangan dari routing protocol IGRP (distance vector), prorpietary cisco juga. Perbandingan (bukan perbedaan) antar IGRP dan EIGRP di bagi menjadi beberapa kategori:
1.      Compability mode
2.      Metric collocation
3.      Hop count
4.      Automatic protocol redistribution
5.      Route tagging
EIGRP dan IGRP dapat di kombinasikan satu sama lain karena EIGRP adalah hanya pengembangan dari IGRP. Dalam perhitungan untuk menentukan path/jalur manakah yang tercepat/terpendek, EIGRP menggunakan algortima  DUAL  (Diffusing-Update Algorithm)  dalam menentukannya.

Cara Kerja dari EIGRP
EIGRP akan mengirimkan hello packet utk mengetahui apakah router-router tetangganya masih hidup ataukah mati. Pengiriman hello packet tersebut bersifat simultant, dalam hello packet tersebut mempunyai hold time, bila dalam jangka waktu hold time router tetangga tidak membalas, maka router tersebut akan dianggap mati. Biasanya hold time itu tiga kali waktunya hello packet, hello packet defaultnya 15 second. Lalu DUAL akan meng-kalkulasi ulang untuk path-pathnya. Hello packet dikirim secara multicast ke IP Address 224.0.0.10.


e)      BGP

Routing protokol BGP baru dapat dikatakan bekerja pada sebuah router jika sudah terbentuk sesi komunikasi dengan router tetangganya yang juga menjalankan BGP. Sesi komunikasi ini adalah berupa komunikasi dengan protokol TCP dengan nomor port 179. Setelah terjalin komunikasi ini, maka kedua buah router BGP dapat saling bertukar informasi rute.
Untuk berhasil menjalin komunikasi dengan router tetangganya sampai dapat saling bertukar informasi routing,  ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1.                  Kedua buah router telah dikonfigurasi dengan benar dan siap menjalankan routing protokol BGP.
2.                  Koneksi antarkedua buah router telah terbentuk dengan baik tanpa adanya  gangguan pada media koneksinya..
3.                  Pastikan paket-paket pesan BGP yang bertugas membentuk sesi BGP dengan router  tetangganya dapat samp dengan baik ke tujuannya.
4.                  Pastikan kedua buah router BGP tidak melakukan pemblokiran port komunikasi TCP  179.
5.                  Pastikan kedua buah router tidak kehabisan resource saat sesi BGP sudah terbentuk dan berjalan.
Setelah semuanya berjalan dengan baik, maka sebuah sesi BGP dapat bekerja dengan  baik pada router Anda. Untuk membentuk dan mempertahankan sebuah sesi BGP dengan router tetangganya,
BGP  mempunyai mekanismenya sendiri yang unik.
Pembentukan sesi BGP ini mengandalkan  paket-paket pesan yang terdiri dari empat macam. Paket-paket tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Open Message
Sesuai dengan namanya, paket pesan jenis ini merupakan paket pembuka sebuah  sesi BGP.  Paket inilah yang pertama dikirimkan ke router tetangga untuk  membangun sebuah sesi komunikasi. Paket ini berisikan informasi mengenai BGP  version number, AS number, hold time, dan router ID.
2.      Keepalive Message
Paket Keepalive message bertugas untuk menjaga hubungan yang telah terbentuk  antarkedua router BGP.   Paket jenis ini dikirimkan secara  periodik oleh kedua  buah router yang bertetangga.  Paket ini berukuran 19 byte dan tidak berisikan  data sama sekali.
3.      Notification Message
Paket pesan ini adalah paket yang bertugas menginformasikan error yang  terjadi terhadap sebuah sesi BGP. Paket ini berisikan field-field yang berisi jenis error apa yang telah terjadi, sehingga sangat memudahkan penggunanya  untuk melakukan troubleshooting.
4.      Update Message
Paket update merupakan paket pesan utama yang akan membawa informasi  rute-rute yang ada. Paket ini berisikan semua informasi rute BGP yang ada  dalam jaringan tersebut. Ada tiga komponen utama dalam paket pesan ini, yaitu  Network-Layer Reachability Information (NLRI), path attribut, dan withdrawn  routes.

Protokol – Protokol Routing



Protokol Routing adalah komunikasi antara router - router. Routing protokol mengijinkan router - router untuk sharing informasi tentang jaringan dan koneksi antar router. router menggunakan infformasi ini untuk membangun dan memperbaiki table routingnya.
Routing Protocol maksudnya adalah protocol untuk merouting. Routing protocol digunakan oleh router-router untuk memelihara /meng-update isi routing table. Pada dasarnya sebuah routing protocol menentukan jalur (path) yang dilalui oleh sebuah paket melalui sebuah internetwork. Contoh  dari routing protocol adalah RIP, IGRP, EIGRP, dan OSPF.


a)         RIP  (Routing Information Protocol)
RIP (Routing Information Protocol) adalah jenis protokol kuat digunakan dalam jaringan area lokal dan jaringan area luas. RIP (Routing Information Protocol) tipe dikategorikan protokol gateway interior dalam penggunaan algoritma distance vector. Routing protokol informasi didefinisikan pada tahun 1988. Ia juga memiliki versi 2 dan saat ini kedua versi sedang digunakan. Secara teknis itu sudah usang oleh teknik yang lebih canggihseperti (OSPF) dan protokol OSI IS-IS.

Karakteristik :
·                  Routing protokol distance vector
·                  Metric berdasarkan pada jumlah lompatan (hop count) untuk pemilihan jalur
·                  Jika hop count lebih dari 15, maka paket dibuang
·                  Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik.
Kelebihan :
·                  RIP menggunakan metode Tringgered Update
·                  RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan raouter harus kembali memberikan informasi routing. jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan terrsebut (triggered update).
·                  Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.

Kekurangan
·                  Jumlah host terbatas
·                  RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap router
·                  RIP tidak mendukung variabel length subnet masking (VLSM)
·                  Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada.

b)        Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
Interior Gateway routing protokol (IGRP) ini adalah Distanceve IGRP (Interior Gateway Protocol) oleh Cisco. Router digunakan untuk pertukaran data rute dalam suatu sistem independen. Interior Gateway routing protocol dibuat dalam bagian untuk mengalahkan batas-batas RIP (Routing Information Protocol) dalam jaringan besar. Ia memelihara beberapa metrikuntuk setiap rute serta keandalan, MTU, beban penundaan, dan bandwidth. Hop maksimum EIGRP adalah 255 dan update routing transmisi 90 detik. Ini diukur dalam protokol routing classful, tetapi kurang populer karena boros ruang alamat IP.

Karakteristik :
·         Protokol routing distance vector
·         Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwitch, load, delay, dan realibilty
·         Update routing dilakukan broadcast setiap 90 detik

Kelebihan :
·         IGRP memiliki jumlaah hop maksimum sebanyak 255, dengan nilai default 100.
·         IGRP emdukung organisasi banyaak orang dengan besar internetworks untuk menggatikan RIP dengan IGRP
Kekurangan :
·         Jumlah host terbatas


c)         Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing yangaktif yang digunakan dalam protokol internet. Terutama itu adalah link state routing protokol dan termasuk ke dalam kelompok protokol gatewayinterior. Buka Shortest Path First (OSPF) yang beroperasi di dalam sistem otonomi yang berbeda.
Versi 2 dari Jalur terpendek Pertama Terbuka (OSPF) didefinisikan pada tahun 1998 untuk IPv4 maka versi OSPF 3 dalam RFC 5340 pada tahun 2008. Pertama Buka Jalur terpendek (OSPF) paling banyak digunakan dalam jaringan perusahaan bisnis besar.

Karakteristik :
·         Protokol routing link - state merupakan open standart protokol routing yang dijelaskna di RFC2328
·         Menggunakan alogaritma SPF untuk menghitung cost terendah.
·         Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan.
·         Menggunakan protokol broadcast.
·         Antara RIP dan OSPF menggunakan di dalam Autonomous System (AS).

Kelebihan :
·         Tidak meghasilkan routing loop
·         Mendukung penggunaan beberapa metriks sekaligus 
·         Dapat menghasilkan banyak jalur kesebuah tujuan.
·         Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat.

Kekurangan :
·         Membutuhkan basis data yang besar
·         Lebih rumit

d)        Exterior Gateway Protocol (EGP)
Protokol routing yang mutlak bagi internet eksterior gerbang protokol yang ditetapkan tahun 1982 oleh Eric C. EGP (Exterior Gateway Protocol) pada awalnya dinyatakan dalam RFC827 dan benar ditetapkan dalam RFC 904 di 1984. The Exterior Gateway Protocol (EGP) tidak seperti vektor jarak dan jalan protokol vektor.  Ini adalah topologi seperti pohon.


Kelebihan :
·         Sangat sederhana dalam instalasi

Kekurangan :
·         Sangat terbatas menggunakan topologi

e)         Enchanced Interior Gateway Routing Protoccol (EIGRP)
Peningkatan Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) berdasarkan IGRP asli mereka saat itu adalah milik Cisco routing protokol. Ini adalah jarak-vector routing protokol di muka dalam optimasi untuk mengurangi baik kegoyangan routing yang terjadi setelah perubahan topologi, ditambah dengan penggunaan bandwidth dan daya proses di router yang mendukung ditingkatkan interior gateway routing protokol secara otomatis akan mengalokasikan kembali informasi rute untuk IGRP ( Peningkatan Interior Gateway Routing Protocol) oleh tetangga bertukar 32 bit EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) metrik ke 24 bit IGRP metrik.
Umumnya optimasi berdasarkan pekerjaan DUAL dari SRI yang memastikan operasi loop bebas dan menawarkan sarana untuk sambungan cepat.

Karakteristik :
·         Menggunakan protokol routing enchanced distance vector
·         Menggunakan cost load balancing yang tidak sama
·         Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link – state
·         Menggunakan Diffusing Update Algoritma(DUAL untuk menghitung jaulur terpendek.

 Kelebihan :
·         Melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop
·         memerlukan lebih sedikit emori dan proses
·         memerlukan fitur loopavoidance

Kekurangan :
·         Hanya untuk router cisco

f)          Border Gateway Protocol (BGP)
Border Gateway Protocol (BGP) adalah protokol routing inti internet dan bertanggung jawab untuk menjaga meja jaringan protokol Internet yang mengotorisasi kemampuan jaringan mencapai antar AS. Border Gateway Protocol (BGP) dinyatakan sebagai jalan protokol vektor. Tidak menggunakan metrik IGP konvensional tetapi membuat keputusan routing berbasis pada jalur, kebijakan jaringan.
Hal ini dibuat untuk menggantikan Exterior Gateway Protocol (EGP) routing protokol mengijinkan routing yang sepenuhnya terdesentralisasi untuk mengizinkan penghapusan Bersih NSF yang izin ke internet untuk berubah menjadi sistem desentralisasi yang benar-benar.
Versi keempat Border Gateway Protocol (BGP) telah digunakan sejak tahun 1994 dan ke-4 versi dari tahun 2006.  Versi 4 RFC 4271 memiliki banyak fitur seperti itu memperbaiki banyak kesalahan sebelumnya, ketidakjelasan menerangi dan membawa RFC lebih dekat ke industri praktek.

g)      Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS)
Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS) adalah protokol yang besar digunakan oleh perangkat jaringan untuk menentukan cara terbaik untuk datagram dipromosikan dari sisi ke sisi paket switched jaringan dan proses ini disebut routing.
Ini didefinisikan dalam ISO / IEC 10589 2002 dalam desain referensi OSI. Menengah sistem-ke-intermediate sistem (IS-IS) membedakan antara tingkat-tingkat seperti tingkat 1 dan tingkat 2. Protokol routing dapat diubah tanpa perlu  menghubungi wilayah intra routing protokol.

source:http://www.catatanteknisi.com