IP address merupakan singkatan dari
Internet Protokol (IP) Address atau dalam Bahasa Indonesia berarti alamat
internet protokol. Seperti halnya suatu alamat rumah, IP address merupakan
suatu cara untuk mengetahui asal atau alamat suatu komputer berupa sistem
penomoran masing-masing komputer yang bersifat unik atau tidak sama. Sistem
penomoran itu sendiri terdiri dari empat bagian yang dipisahkan oleh titik
contoh : 202.155.245.2
Setiap komputer yang terhubung dengan internet memiliki IP
address ini. Fungsinya adalah untuk melacak asal komputer tersebut dengan
mengetahu asal negara dan kota asal komputer tersebut. Dengan kata lain ketika
anda berseluncur di dunia maya misalnya ketika mengirim email, mengklik iklan
adsense, atau menghacking komputer orang lain dan sebagainya, maka seseorang
diluar sana bisa mengetahui lokasi anda yang sebenarnya dari IP address
tersebut.
Pengelompokkan IP Address
Jumlah IP address yang tersedia secara teoritis adalah
255x255x255x255 atau sekitar 4 milyar lebih yang harus dibagikan ke seluruh
pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Pembagian kelas-kelas ini
ditujukan untuk mempermudah alokasi IP Address, baik untuk host/jaringan
tertentu atau untuk keperluan tertentu.
IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni
bagian network (net ID) dan bagian host (host ID). Net ID berperan dalam
identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID berperan
untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung
dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit
bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network number, sedangkan
sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap,
bergantung kepada kelas network. IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu
kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E.
IP
address kelas A
Ciri-ciri dari kelas A adalah jika bit pertama bernilai
0, kelas ini untuk konfigurasi jaringan yang berskala besar. Dari angka 0
sampai 7 bit berikutnya merupakan bit network dan 24 bit selanjutnya dinamakan
bit host. Dengan demikian hanya ada 128 network kelas A, yakni dari nomor
0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx, tetapi setiap network dapat menampung
lebih dari 16 juta (2563) host (xxx adalah variabel, nilainya dari 0 s/d 255).
Range addressnya mulai dari 1 – 126.
IP
address kelas B
Dua bit IP address kelas B selalu
diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191. Network ID
adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada
komputer mempunyai IP address 167.205.26.161, network ID = 167.205 dan host ID =
26.161. Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx
sampai 191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap
network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.
IP
address kelas C
IP address kelas C mulanya digunakan
untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas C
selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya
sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network
memiliki 256 host.
IP address kelas C digunakan untuk
keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas C selalu diset 1110
sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya
diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam
multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID.
IP address
kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address
kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255.
Sebagai tambahan dikenal juga
istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian
jaringan.Penulisan network prefix adalah dengan tanda slash “/” yang diikuti
angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Misal untuk
menunjuk satu network kelas B 167.205.xxx.xxx digunakan penulisan 167.205/16.
Angka 16 ini merupakan panjang bit untuk network prefix kelas B.